MODUL 8
Kegiatan Belajar 1
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
A. Pengertian dan Tujuan
Keterampilan membuka pelajaran adalah keterampilan yang berkatan denan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan menutup pelajaran adalah ketermpilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri pelajaran.
Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka pelajaran :
1. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti
2. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa
3. Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman yang sudah dimiliki dengan yang akan dipelajari
4. Memberikan yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar
Tujuan yang ingin dicapai dalam menerapkan keterampilan menutup pelajaran :
1. Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiaan belajar yang telah berlansng
2. Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah dijalani
3. Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasai
B. Komponen keterampilan membuka pelajaran adalah sebagai berikut
a. Menarik perhatian yang dapat di lakukan dengan
1. Memvariasikan gaya mengajar guru
2. Menggunakan alat bantu mengajar
3. Memvariasikan pola interaksi
b. Menimbulkan motivasi yang dapat di lakukan dengan
1. Menunjukkan kehangatan dan keantusiasan
2. Menimbulkan rasa ingin tau
3. Mengemukakan ide yang bertentangan
4. Memperhatikan minat siswa
c. Memberi acuan yang dapat di lakukan dengan
1. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
2. Menyarankan langkah-langkah yang akan di lakukan
3. Mengingatkan masalah pokok yang akan di bahas
4. Mengajukan pertanyaan-pertnyaan yang berkaitan dengan materi yang akan di bahas
d. Membuat kaitan
1. Mengaitkan aspek-aspek yang relvan dari bidang studi yang telah di ajarkan
2. Membandingkan dan mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama
3. Menjelaskan garis besar konsep untuk bahan yang sama sekali beru
Menutup Pelajaran
a. Meninjau kembali
1. Merangkum inti pelajaran
2. Membuat ringkasan
b. Menilai( mengevaluasi )
1. Tanya jawab secara lisan
2. Mendemonstrasikan keterampilan
3. Mengaplikasikan ide baru
4. Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas
5. Memberikan soal – soal tertulis
c. Memberi tindak lanjut, dapat berupa :
1. tugas – tugas individual
2. tugas kelompok
C.Prinsip – Prinsip Penggunaan
1. Bermakna
2. Berurutan dan berkesinambungan
KEGIATAN BELAJAR 2
KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
A. Rasional
Pentingnya Musyawarah/ diskusi sesuai dengan sila ke-4 Pancasila. Agar musyawarah berlangsung efektif, maka anggota musyawarah harus memiliki keterampilan bermusyawarah.
Manfaat lain dari diskusi adalah
· pada pelaksanaan pembelajaran, siswa terlibat secara aktif .
· beberapa tujuan pendidikan tercapai jika dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, misalnya dalam mencapai ranah keterampilan serta nilai dan sikap
Guru perlu menguasai keterampilan diskusi kelompok kecil karena
1. Musyawarah ( diskusi ) sesudah membudaya dalam masyarakat Indonesia
2. Tiap warga negara Indonesia diharapkan memiliki keterampilan diskusi
3. Keterampilan berdiskusi / memimpin diskusi tidak dibawa sejak lahir
4. Diskusi punya peran khusus dalam pencapaian tujuan pendidikan yang bersifat pembentukan sikap nilai kebisaan dan keterampilan
B. Pengertian
Kumpulan dalam jumlah 3-9 orang yang mempunyai tujuan yang jelas dan setiap anggota kelompok mendapat kesempatan untuk bertatap muka dan mengemukakan pendapat dengan tidak mengabaikan aturan-aturan diskusi
Syarat – syarat diskusi kelompok kecil :
1. Melibatkan kelompok
2. Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal
3. mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok
4. berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis
C. Komponen keterampilan membimbing diskusi kelopok kecil terdiri dari
1. Memusatkan perhatian
Cara pemusatan perhatian :
a. merumuskan tujuan pada awal diskusi disertai pengenalan topik/masalah
b. menandai terjadinya perubahan yang tidak relevan
c. membuat rangkuman
2. Memperjelas masalah masalah/uraian pendapat dengan cara :
a. menguraikan / merangkum gagasan
b. meminta komentar siswa
c. memberi informasi tambahan
3. Menganalisis pandangan siswa
4. Meningkatkan uraian siswa dengan cara :
a. mengajukan pertanyaan kunci yang mampu menantang siswa untuk berpikir
b. memberikan contoh – contoh pada saat yang tepat
c. mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak pendapat
d. memberi waktu yang cukup untuk berpikir
e. memberi dukungan terhadap uraian yang dikemukakan siswa
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
a. memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi
b. mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberi giliran
c. mencegah secara bijaksana terjadinya monopoli siswa tertentu
d. mendorong terjadinya interaksi antarsiswa
e. Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi
6. Menutup diskusi
a. Membuat rangkuman
b. Mengemukakan tindak lanjut
c. Menilai proses dan hasil diskusi
D. Prinsip Penggunaan
1. Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi
2. Topik/masalah yang didiskusikan haruslah topik yang memerlukan informasi
3. Diskusi di tingkat SD masih memerlukan bantuan guru untuk membimbing
4. Diskusi harus berlangsung dalam iklim yang terbuka
Agar dapat menerapkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil secara efektif.
Guru harus memperhatikan sejumlah hal, antara lain;
1. kesesuaian diskusi dengan topik bidang studi yang di bahas;
2. kekuatan dan kelemahan diskusi dalam kegiatan pembelajaran;
3. perencanaan dan persiapan yang matang;
4. iklim diskusi yang terbuka dan bersahabat;
5. pemilihan topik diskusi yang tepat;
Kegiatan belajar 3:
Keterampilan mengelola kelas
A. Rasional
Faktor – faktor yang mendukung berhasilnya pengelolaan kelas adalah Iklim yang kondusif/optimal ( ruang kelas bersih, alat pelajaran menark, hubungan guru-siswa sehat dan akrab)
B. Pengertian pengelolaan kelas dipandang dari berbagai pendekatan
1. Pendekatan otoriter
Seperangkatan kegiatan yang dilakukan guru untuk menegakkan dan memelihara aturan di dalam kelas.
2. Pendekatan Permisif
Usaha guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa
3. Pendekaan modifikasi tingkah laku
Serangkaian kegiatan guru untuk meningkatkan munculnya perilaku yang baik dan mengurangi munculnya perilaku yang tidak diharapkan.
4. Proses penciptaan iklim sosioemosional
Seperangkat usaha guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosioemosional kelas yang positif
5. Perilaku siswa sebagai kelompok kelas mempunyai pengaruh pada terjadinya pembelajaran
C. Kegiatan Pengelolaan dan Kegiatan Instruksional
Mengelola kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang memungkinkan terciptanya dan terpliharanya kondisi belajar yang optimal, kondisi belajar yang optimal sangat menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran. Oleh karna itu, guru perlu menguasai keterampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal.
kegiatan pembelajaran dapat dibedakaan menjadi dua masalah yaitu
a. masalah istruksional
b. masalah pengelolaan
Guru harus dapat membedakan kedua masalah tersebut agar dapat menanganinya secara tepat. Masalah intruksional harus diselesaikan secara intruksional , sedangkan sistem pengelola harus diselesaikan secara pengelola
D. Komponen – komponen Keterampilan
Komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari keterampilan yang bersifat preventif dan ketrampilan yang bersifat represif,
1. ketrampilan yang bersifat preventif terkait dengan usaha mencegah terjadinya gangguan yang
dapat ditunjukkan dengan :
a. sikap tanggap;
b. membagi perhatian;
c. memusatkan perhatian kelompok;
d. memberikan petunjuk yang jelas;
e. menegur;
f. memberikan penguatan;
2. Keterampilan yang bersifat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang
muncul, yang dapat dilakukan melalui 3 pendekatan berikut:
a. Modifikasi tingkah laku ,yang mencakup:
1) meningkapkan tingkah laku yang di harapkan.
2) mengajarkan tingkah laku yang baru, dan
3) mengurangi /menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan
b. Pengelola kelompok, yang menekankan pada pemecahan masalah melalui diskusi kelompok.
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
E. Hal – hal yang Perlu Diperhatikan
Agar dapat mengelola kelas secara efektif guru harus memperhatikan beberapa hal :
1. Kehangatan dan keantusiaan guru
2. Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar
3. Penggunaan variasi dalam mengajar
4. Keluwesan guru
5. Menekankan hal – hal yang positif
6. Guru mampu menjadi contoh
7. Guru menghindari terjadinya hal-hal yang membuat pembelajaran terganggu.
Kegiatan belajar 4
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
A. Rasional
Sebagai individu pada dasarnya manusia memiliki karakteristik dan kebutuhan sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan lainnya. Dalam kehidupan sekolah, keanekaragaman karakteristik dan kebutuhan individu juga berlaku bagi siswa.
Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Penggunaan kegiatan kelompok kecil dan perorangan sebagai variasi dari kegiatan klasikal dan dapat mengurangi kelemahan kegiatan klasikal.
Untuk melayani perbedaan ini , diperlukan variasi dan perorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, dan perorangan .
B. Pengertian
Variasi dan perorganisasian hanya mungkin terwujud jika dipenuhi syarat –syarat tertentu.
1. ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antarsiswa
2. siswa belajar dengan kecepatan,kemampuan ,cara, dan minat sendiri
3. siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya
4. siswa dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran .
5. guru dapat memainkan berbagai peran.
C. Variasi Pengorganisasian
Perorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, perorangan dapat dibuat berbagai variasi, sesuai dengan topik / tujuan, kemampuan siswa, serta kemampuan dan fasilitas yang ada.
D. Komponen Keterampilan
Agar dapat
mengelola kegiatan kelompok kecil dan perorangan, guru harus menguasai 4
kelompok komponen keterampilan sebagai berikut:
1. keterampilan mengadakan
mendekatkan secara pribadi
Cara
menciptakan suasana yang sehat dan akrab antara Guru-Siswa dan Siswa-Siswa
a. Menunkukkan kehangatan dan kepekaan
terhadapa kebutuhan siswa
b. Mendengarkan secara simpatik gagasan
siswa
c. Memberikan respon positif terhadap
perasaan yang dikemukakan siswa
d. Membangun hubungan saling
mempercayai
e. Menunjukksn kesiapan untuk membanu
siswa
f. Menerima perasaan siswa dengan penuh
pengertian dan keterbukaan
g. Berusaha mengendalikan situasi
2. keterampilan mengoganisasikan kegiatan
pembelajaran
Agar dapat
memiliki keterampilan mengorganisasikan keiatan pembelajaran, maka guru harus
memiliki keterampilan sbb :
a. Orientasi umum tentanh tujuan dan tugas yang
akan dipecahkan
b. Memvariasikan kegiatan
c. Membentuk kelompok yang tepat dalam
jumlah, tingkat kemampuan , dll.
d. Mengoordinasikan kegiatan
e. Membagi – bagi perhatian
f. Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi
berupa hasil kegiatan siswa disertai kesimpulan
3. keterampilan membimbing dan
memudahkan belajar
Keterampilan yang harus dikuasai guru agar dapat membimbing dan
memudahkan belajar
a. Memberikan peguatan yang sesuai
b. Mengembangkan supervisi proses awal
c. Mengadakan supervisi proses lanjut
- memberikan pelajaran atau bimbingan tambahan
- melibatkan diri sebagai peserta kegiatan
- langsung memimpin diskusi bila perlu
- Bertindak sebagai katalisator
d. Melaksanakan supervisi pemaduan
|
|
4. keterampilan merencanakan
dan melakukan kegiatan pembelajaran , meliputi :
a. Membantu siswa menerapkan tujuan
pelajaran
b. Membuat rencana kegiatan belajar
bersama siswa
c. Berperan dan berrindak sebagai
penasihat bagi siswa apabila diperlukan
d. Membantu siswa menilai pencapaian
dan kemajuannya sendiri
Modul 9
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
Kegiatan belajar 1
Kegiatan remedial
A. Hakikat, Tujuan, dan Fungsi
Kegiatan Remedial
1. Hakikat
Kegiatan Remedial
Dalam Random
House webster’s College Dictionary (1991)
Remidial
diartikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan
yang kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Kegiatan remedial adalah kegiatan
mebantu siswa dalam menguasai materi pelajaran.
2.
Tujuan dan Fungsi Remedial
Tujuan
guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar mencapai hasil
belajar yang lebih baik. Secara umum tujuan kegiatan remediasi adalah sama
dengan pembelajaran pada umumnya yakni memperbaiki miskonsepsi siswa sehingga
siswa dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum
yang berlaku. Secara khusus kegiatan remediasi bertujuan membantu siswa yang
belum tuntas menguasai kompetensi ditetapkan melalui kegiatan pembelajaran
tambahan. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk mengatasi kesulitan
belajar yang dihadapinya.
FUNGSI PENGAJARAN REMEDIALSecara umum, pengajaran remedial bertujuan membantu siswa mencapai mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Secara khusus, pengajaran remedial bertujuan membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar agar mencapai prestasi yang diharapkan melalui proses penyembuhan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar mengajar.
Pengajaran remedial mempunyai fungsi yang penting dalam proses pembelajaran. Beberapa fungsi pengajaran tersebut bila dirinci adalah sebagai berikut:
- fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan perbaikan terhadap sesuatu yang dipandang masih belum mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran. Hal-hal yang diperbaiki dan dibetulkan melalui pengajaran remedial antara lain: perumusan tujuan, penggunaan metode mengajar, cara-cara belajar, materi dan alat pengajaran, materi dan alat pengajaran, evaluasi dan segi-segi pribadi murid.
- Fungsi pemahaman, artinya pengajaran remedial dapat membantu murid untuk lebih menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga mempunyai peluang yang lebih besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
- Fungsi pengayaan, artinya bahwa materi pengajaran remedial dapat memperkaya varian/jenis metode pengajaran. Materi yang disampaikan dalam pengajaran dalam pengajaran tidak menggunakan metode pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran reguler, metode pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran remedial lebih mengacu pada materi yang telah lalu yang sulit dipahami, sehingga pengajaran lebih bersifat pengayaan.
- Fungsi akselerasi, artinya pengajaran remedial dapat membantu mempercepat proses pembelajaran, karena pengajaran remedial memberi pengajaran khusus yang memudahkan penangkapan materi oleh siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar untuk mengerti dan menguasai materi sesuai dengan tujuan instruksional dan kurikuler sesuai waktu yang telah ditentukan dalam kurikulum.
- Fungsi terauputik, artinya secara langsungh maupun tidak langsung menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian murid yang diperkirakan menunjukan ada penyimpangan (bimbingan dan konseling).
3. Perbedaan kegiatan remedial
dengan pembelajaran biasa
B. Pendekatan dalam Kegiatan
Remedial
Secara garis besar ada 2 macam pendekatan yang
dapat ditempuh (Ross & Stanley), yaitu pendekatan kuratif dan preventif.
Sedangkan Warkitri dkk.(1991)menambahkan satu lagi yaitu yang bersifat
pengembangan.
1.
Pendekatan Bersifat Preventif
pada
pendekatan preventif ditujukan kepada siswa yang diperkirakan mempunyai
kesulitan berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga langkah ini merupakan
antisipasi atau pencegahan agar apa yang mungkin terjadi dapat dicegah. Pendekatan
ini disebut juga sebagai pencegahan. Siswa yang digolongkan dalam usaha
tersebut adalah mereka yang diperkirakan dapat menyelesaikan program belajar
lebih cepat dari waktu yang direncanakan, atau mereka yang diperkirakan akan
lebih lambat dari waktu yang telah diprogramkan. Pelaksanaannya dapat dilakukan
secara kelompok maupun secara individual tergantung pada siswanya.
2.
Pendekatan yang
Bersifat Kuratif
Tindakan pengajaran dikatakan bersifat kuratif bilamana
diberikan setelah selesainya program PBM utama diselenggarakan. Tindakan
tersebut dilakukan setelah melihat kenyataan bahwa ada seseorang atau sebagian
siswa bahkan sebagian besar siswa yang dipandang tidak mampu untuk
menyelesaikan program PBM yang bersangkutan secara sempurna sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Program tersebut dapat dilihat setiap kali
pertemaan, setiap satuan unit pelajaran, atau satuan waktu (mingguan, bulanan
bahkan triwulan atau semesteran).
Dengan ciri-ciri antara lain prestasi di bawah rata-rata
kelas, bahkan siswa yang mempunyai prestasi tinggi di atas rata-rata juga perlu
mendapatkan perhatian dengan memberikan tambahan pelajaran ekstra. Sebab selain
untuk meningkatkan prestasi secara optimal, juga untuk menyalurkan kepada
kesibukan. Karena siswa ini lebih cepat menyelesaikan tugas dibandingkan dari
temannya. Selama menanti teman-teman lain yang sedang bekerja atau
menyelesaikan tugas berikan tambahan, kalau tidak dia mungkin sekali akan
mengganggu teman yang bekerja, atau berkeliaran. Yang jelas prestasi atau
kemampuan yang dimiliki lebih tersebut akan ditingkatkan secara maksimal.
Justru di kelas-kelas anak yang demikian kurang mendapatkan perhatian guru
kelas / bidang studi.
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut beberapa tehnik yang
dipergunakan dengan pendekatan : pengulangan (repotition), pengayaan (enrichment),
dan pengukuhan (Re inforcement) serta pencepatan (acceleration).
3.
Pendekatan Pengajaran Remidi bersifat
Pengembangan (Developmental)
Seperti yang dikemukakan oleh dinkmeyer dan
Caldwell ada satu pendekatan lainnya yaitu pengembangan. (Developmental). Pada
dasarnya pendekatan kuratif diberikan sesudah berlangsungnya proses belajar
pendekatan preventif dilakukan sebagai tindak lanjut dari perkiraan sebelum
terjadinya kesulitan belajar, maka pada pengembangan merupakan tindak lanjut
yang dilakukan selama proses belajar berlangsung (during teaching diagnostik).
Tujuan utamanya agar siswa dapat segera
mengatasi hambatan atau kesulitan yang mungkin akan dialaminya. Pelaksanaannya
dapat diberikan berupa pemberial self instructional audio, modul, tutorial dan
sebagainya.
C. Jenis-jenis kegiatan Remidial :
- Mengajarkan kembali
- Menggunakan alat peraga
- Kegiatan kelompok
- Tutorial
- Sumber belajar yang relevan
D. PrinsipPelaksanaan Kegiatan
Remedial
1. Apabila terdapat beberapa orang
siswa yang mengalami kesuliatan yang sama, maka kegiatan remedial hendaknya
diberikan terhadap kelompok siswa secara bersama-sama.
2. Proporsi bantuan yang diberikan
ssuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa
3. Dapat dilaksanakan sdendiri oleh
guru, guru bersama siswa, atau meminta bantua siswa lain
4. Metode yang diterapkan hendaknya
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, serta dapat membangkitkan motivasi
siswa.
E. Prinsip
Pemilihan Kegiatan
1. Memanfaatkan latihan khusus
2. Menekankan segi kekuatan yang
dimiliki siswa
3. Memanfaat penggunaan media yang
multi-sensori
4. Memanfaatkan permainan sebagai
sarana belajar.
F. Prosedur Kegiatan Remedial
Dalam
melaksanakan kegiatan remedial sebaiknya mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut
:
a. Analisis
Hasil Diagnosis
Diagnosis kesulitan belajar
adalah suatu proses pemeriksaan terhadap siswa yang diduga mengalami kesulitan
dalam belajar. Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui para siswa yang
perlu mendapatkan bantuan. Untuk keperluan kegiatan remedial, tentu yang
menjadi fokus perhatian adalah siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar .
b. MenemukanPenyebab
Kesulitan
Setelah
guru mengetahui siswa-siswa mana yang harus mendapatkan remedial, informasi
selanjutnya yang harus diketahui guru adalah topik atau materi apa yang belum
dikuasai oleh siswa tersebut. Sebelum merancang kegiatan remedial, terlebih
dahulu harus mengetahui mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menguasai
materi pelajaran.
c.
Menyusun Rencana Kegiatan Remedial
Setelah diketahui
siswa-siswa yang perlu mendapatkan remedial, topik yang belum dikuasai setiap
siswa, serta faktor penyebab kesulitan, langkah selanjutnya adalah menyusun
rencana pembelajaran. Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya,
komponen-komponen yang harus direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial
adalah sebagai berikut;
·
Merumuskan indikator hasil belajar
·
Menentukan materi yang sesuai engan indikator hasil belajar
·
Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa
·
Merencanakan waktu yang diperlukan
·
Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian.
d. Melaksanakan
Kegiatan Remedial
Setelah kegiatan
perencanaan remedial disusun,langkah berikutnya adalah melaksanakan kegiatan
remedial. Sebaiknya pelaksanaan kegiatan remedial dilakukan sesegera mungkin,
karena semakin cepat siswa dibantu mengatasi kesulitan yang dihadapinya, semakin
besar kemungkinan siswa tersebut berhasil dalam belajarnya.
e. Menilai
Kegiatan Remedial
Untuk mengetahui
berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan, harus dilakukan
penilaian. Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar
siswa.Apabila siswa mengalami kemauan belajar sesuai yang diharapkan, berarti
kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efektif membantu
siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila siswa tidak mengalami
kemajuan dalam belajarnya berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan
dilaksanakan kurang efektif.
Strategi dan Teknik Remedial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain, (1) pemberian tugas/pembelajaran
individu (2) diskusi/tanya jawab (3) kerja kelompok (4) tutor sebaya (5)
menggunakan sumber lain.
(Ditjen Dikti, 1984; 83).
kegiatan
belajar 2
kegiatan pengayaan A. Hakikat Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada
siswa kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Pengayaan merupakan
pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran
baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka
dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.
Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan
keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah,
eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb.
Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki
kecerdasan lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu
B.
Jenis Kegiatan Pengayaan
Dalam
merancang dan melaksanakan kegiatan pengayaan, guru menerapkan pendekatan
individu. Kegiatan pengayaan lebih bersifat fleksibel dibandingkan dengan kegiatan
remedial. Artinya, kegiatan pengayaan dalam rangka
memanfaatkan sisa waktu merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dapat
merangsang kreatifitas siswa secara mandiri.
Ada
beberapa kegiatan yang dapat dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam
kaitannya dengan pengayaan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan pengayaan yang
dikemukakan oleh Julaeha (2007):
1. Tutor Sebaya
Selain
efektif dalam kegiatan
remedial, tutor sebaya juga efektif digunakan dalam kegiatan
pengayaan. Melalui keiatan tutor sebaya, pemahaman siswa terhadap suatu konsep
akan meningkat karena selain mereka harus menguasai konsep yang akan dijelaskan
mereka juga harus mencari teknik menjelaskan konsep tersebut kepada temannya.
Selain itu tutor sebaya juga dapat mengembangkan kemampuan kognitif tingkat
tinggi.
2. Mengembangkan Latihan
Siswa kelompok
cepat dapat diminta untuk mengembangkan latihan praktis yang dapat dilaksanakan
oleh teman-temannya yang lambat. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk pendalaman
materi yang menuntut banyak latihan, misalnya pada mata pelajaran matematika.
Guru juga bisa meminta siswa kelompok cepat untuk membuat soal-soal latihan
beserta jawabannya yang akan digunakan dalam kegiatan remedial atau sebagai
bahan latihan dalam kegiatan tutor sebaya.
3. Mengembangkan Media dan Sumber
Pembelajaran
Siswa kelompok
cepat diberi kesempatan untuk membuat hasil karya berupa model, permainan atau
karya tulis yang berkaitan dengan materi yang dipelajari yang kemudian
dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa kelompok lambat.
4. Melakukan Proyek
Keterlibatan
siswa dalam suatu proyek atau mempersiapkan suatu laporan khusus berkaitan
dengan materi yang sedang dipelajari merupakan kegiatan pengayaan yang paling
menyenangkan. Kegiatan ini mampu meningkatkan motivasi belajar, kesempatan
mengembangkan bakat, dan menambah wawasan baru bagi siswa kelompok cepat.
5. Memberikan Permainan, Masalah atau
Kompetensi Antarsiswa
Dalam
kegiatan ini, guru dapat memberikan
tugas kepada siswa untuk memecahkan suatu masalah atau permainan yang berkaitan
dengan materi pelajaran agar mereka merasa tertantang. Melalui kegiatan ini,
mereka akan berusaha untuk memecahkan masalah atau permainan dan mereka juga
akan belajar satu sama lain
dengan membandingkan strategi/teknik yang mereka gunakan dalam memecahkan
permasalahan atau permainan yang diberikan.
C.
Faktor Yang Harus Diperhatikan
1. Faktor Siswa
Setiap siswa memiliki minat yang berbeda. Hal ini
sangat perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan kegiatan pengayaan. Kesesuaian
kegiatan pengayaan dengan minat siswa akan memacu siswa untuk lebih berhasil dalam
belajarnya. Jika kegiatan yang dipilih tidak sesuai dengan minatnya maka
semangat siswa akan melemah dalam mempelajari
sesuatu.
2. Faktor Manfaat Edukatif
Faktor penting kedua
yang perlu diperhatikan oleh guru adalah kebermanfaatan kegiatan pengayaan itu sendiri. Jangan sampai kegiatan
pengayaan yang dilaksanakan merugikan siswa atau menimbulkan kesulitan bagi siswa dan mengganggu proses perkembangannya.
Sebaiknya kegiatan pengayaan yang dilaksanakan benar-benar bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan potensinya.
Sehingga bermanfaat dalam menambah pengetahuan, keterampilan, dan nilai/sikap siswa.
3. Faktor Waktu
Kegiatan pengayaan diberikan untuk mengembangkan potensi siswa dengan memanfaatkan kelebihan waktu
pada saat siswa lain melakukan kegiatan remedial. Jika siswa yang lambat telah menguasai kompetensi
sesuai harapan dan kegiatan pembelajaran biasa akan dilaksanakan/dilanjutkan,
maka secara terprogram kegiatan pengayaan untuk kelompok siswa cepat harus segera berakhir.
Sementara
itu Arikunto (1986), juga dalam Julaeha (2007:9.38) menyebutkan faktor-faktor
penting lainnya yang juga harus diperhatikan oleh guru dalam menentukan dan memilih kegiatan
pengayaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Siswa lebih menyukai kegiatan di luar kelas
- Siswa lebih suka beraktivitas dari pada hanya berteori di belakang meja
- Kegiatan menemukan sendiri sesuatu yang baru lebih merangsang minat siswa dibanding kegiatan yang sifatnya penjelasan
- Kegiatan yang dengan cepat dapat menunjukkan hasil, lebih disukai siswa dari pada kegiatan yang menuntut penggunaan waktu yang relatif lama.